Info Kasongan- Sebuah nama baru yang mungkin masih asing bagi banyak penggemar sepak bola, tiba-tiba mencuat ke permukaan. Dialah Giovanni Leoni, bek muda berusia 18 tahun yang sedang meniti karier di akademi Liverpool. Dalam sebuah kejutan yang menggemparkan, sang pelatih baru timnas Italia, Gennaro Gattuso, secara berani memasukkan nama Leoni dalam skuad Gli Azzurri untuk laga kualifikasi Piala Dunia mendatang melawan Estonia dan Israel.
Bagi Leoni, panggilan ini bukan sekadar undangan biasa. Ini adalah sebuah kejutan yang tak terduga, sebuah mimpi yang terwujud jauh lebih cepat dari perkiraannya sendiri. Dari berlatih di pusat pelatihan Liverpool, kini ia tiba-tiba berdampingan dengan para bintang papan atas seperti Nicolò Barella, Federico Chiesa, dan legenda hidup yang pernah ia tonton di video highlight.
Baca Juga : Siswa SMP di Kalteng Ikut Ujian ANBK di Kuburan karena Tak Ada Sinyal
Sebuah Telepon yang Mengubah Segalanya
Leoni mengaku, panggilan itu datang bagai petir di siang bolong. “Sungguh, ini adalah emosi yang tidak bisa digambarkan dengan kata-kata; sebuah kebanggaan mutlak bisa menjadi bagian dari tim nasional,” ujarnya dengan mata berbinar dalam wawancara eksklusif dengan VivoAzzurro TV.
“Saya harus jujur, saya tidak menyangka sama sekali. Tapi rasa bahagia ini begitu besar. Mendengar pujian dan kepercayaan dari seorang pelatih yang memiliki karier segemilang Gattuso, itu sangat berarti. Sekarang, tugas saya hanya satu: menunjukkan di lapangan apa yang bisa saya berikan untuk membantu tim,” tutur Leoni dengan nada penuh semangat dan rendah hati.
Dididik oleh Para Legenda: Dari Pirlo Hingga Gattuso
Yang membuat perjalanan Leoni semakin menarik adalah ia seakan ditakdirkan untuk belajar langsung dari para maestro. Sebelum bergabung dengan Liverpool, ia sempat merasakan bimbingan Andrea Pirlo selama masa mudanya di Sampdoria. Kini, giliran Gennaro Gattuso—rekan seperjuangan Pirlo di Milan—yang mengambil alih peran sebagai mentor.
“Saya masih dalam proses adaptasi di Liverpool, tapi saya sempat berbincang dengan Pelatih Gattuso selama musim panas. Kami berbicara banyak hal, tapi saya sama sekali tidak mengira itu akan berujung pada panggilan ke timnas senior,” kenangnya.
“Saya sering melihat kembali video-video permainan mereka. Rasanya tidak nyata bisa dilatih langsung oleh para juara dunia seperti mereka. Ini adalah sebuah kehormatan dan kesenangan yang luar biasa. Saya ingin menyerap semua ilmu seperti spons,” tambah Leoni penuh antusias.
Bermain di Samping Idola: Virgil van Dijk
Dunia seolah semakin berpihak pada pemuda berbakat ini. Jika di timnas ia bisa belajar dari Gattuso, di level klub, ia mendapatkan privilege yang mungkin diimpikan banyak pemain muda: berbagi ruang ganti dengan idolanya sendiri, Virgil van Dijk.
Sejak kecil, Leoni selalu menjadikan Van Dijk—bek tengah Liverpool yang perkasa—sebagai panutan utamanya. “Selalu Van Dijk,” jawabnya singkat dan tegas saat ditanya tentang idolanya. “Dia adalah contoh sempurna seorang pemimpin di lini belakang.”
“Dan sekarang, mimpi itu jadi kenyataan. Saya bisa berlatih setiap hari bersamanya, bahkan berbagi ruang ganti. Dia bukan hanya pemain yang fenomenal, tapi juga pribadi yang luar biasa. Selalu ada waktu untuk memberi nasihat dan membimbing pemain muda seperti saya. Itu sangat berharga,” papar Leoni dengan rasa hormat yang mendalam.
Sebuah Fondasi untuk Masa Depan yang Gemilang
Panggilan ini jelas menjadi titik balik penting dalam karier Giovanni Leoni. Ini bukan hanya tentang mendapat caps pertama untuk timnas Italia, tetapi tentang proses belajarnya yang diperkaya oleh lingkungan terbaik. Ia berada di persimpangan yang sempurna: dididik oleh legenda Italia di timnas dan dibimbing oleh salah satu bek terbaik dunia di klub.
