Kasongan- Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) terus menunjukkan keseriusannya dalam mendukung program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. Dengan menyiapkan lahan seluas 6 hektare, Kotim kini hanya menunggu verifikasi dari pemerintah pusat untuk segera memulai pembangunan sekolah gratis berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Lahan Siap, Proposal Terkirim, Tinggal Tunggu Verifikasi
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kotim, Hawianan, mengungkapkan bahwa Pemkab Kotim telah mengajukan proposal pembangunan Sekolah Rakyat ke Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Kami sudah siapkan lahan seluas 6 hektare. Sekarang tinggal menunggu tim verifikasi dari pusat untuk meninjau kelayakan lokasi,” ujar Hawianan saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/6).
Ada tiga alternatif lokasi yang diusulkan:

Baca Juga: Sinergi Lintas Lembaga Memperkuat , GM Baru PLN UID Kalselteng Audiensi ke Kajati Kalsel
Gedung Asrama Haji di Kawasan Islamic Center (kapasitas 192 pelajar).
Jalan Ir. Soekarno (Jalur Lingkar Utara) seluas 5,9 hektare.
Dekat Rusunawa Jalan Wengga Metropolitan seluas 6 hektare.
“Lahan dekat Rusunawa paling potensial karena sudah bersertifikat milik pemda. Jika disetujui, kami akan menghibahkan lahan ini ke Kemensos,” jelas Hawianan.
Target Nasional: 200 Sekolah Rakyat dengan Anggaran Rp10 Triliun
Program Sekolah Rakyat merupakan inisiatif Presiden Prabowo untuk memutus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan gratis dan berkualitas. Sekolah ini akan berbasis asrama (boarding school), mencakup SD, SMP, SMA, tempat ibadah, hingga fasilitas olahraga.
Pembangunan dilakukan dalam dua tahap:
Tahap I (2025): Renovasi dan perbaikan 100 sekolah.
Tahap II (2026): Pembangunan 100 sekolah baru dengan dukungan swasta, Kementerian BUMN, dan Sekretariat Negara.
Total anggaran yang disiapkan mencapai Rp10 triliun dari APBN.
Kotim Berharap Masuk Prioritas Tahap I
Hingga saat ini, Kalteng sudah memiliki empat kabupaten yang diverifikasi, yaitu Katingan, Pulang Pisau, Kapuas, dan Gunung Mas. Kotim optimistis bisa segera menyusul.
“Kami berharap tim verifikasi segera datang agar Kotim bisa masuk dalam penanganan tahap pertama,” ujar Hawianan.
Misi Besar: Pendidikan Gratis untuk Putuskan Rantai Kemiskinan
Latar belakang program ini adalah tingginya angka putus sekolah di kalangan anak-anak dari keluarga miskin. Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan pendidikan plus asrama dengan fasilitas lengkap, seragam gratis, dan biaya sepenuhnya ditanggung negara.
“Ini adalah bentuk kehadiran negara untuk membantu warga miskin agar anak-anak mereka bisa sekolah tanpa terbebani biaya,” tegas Hawianan.















