Kasongan- Universitas Muhammadiyah Sampit (UMSA) kembali menorehkan prestasi gemilang. Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Program Studi (Prodi) Diploma-3 Kebidanan berhasil mempertahankan reakreditasi peringkat “Baik Sekali” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes). Predikat ini memperkuat posisi UMSA sebagai salah satu perguruan tinggi terpercaya di Kalimantan Tengah dalam mencetak tenaga kesehatan profesional.
Akreditasi “Baik Sekali” dengan Skor 307
Berdasarkan Surat Keputusan LAM-PTKes Nomor 0763/LAM-PTKes/Akr/Dip/V/2025, Prodi D-3 Kebidanan UMSA dinyatakan terakreditasi dengan nilai 307 dan predikat “Baik Sekali”. Status ini berlaku mulai 24 Mei 2025 hingga lima tahun ke depan.
Rektor UMSA, Ramadansyah, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, hasil penilaian reakreditasi sesuai harapan. Ini membuktikan komitmen kami dalam menjaga mutu pendidikan,” ujarnya.
Sejarah Panjang dan Transformasi Menjadi UMSA
Prodi D-3 Kebidanan UMSA memiliki sejarah panjang. Awalnya bernama Akademi Kebidanan Muhammadiyah Sampit (Akbid), berdiri sejak 2007. Pada 10 Januari 2023, terjadi merger dengan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Sampit (berdiri 1986) menjadi Universitas Muhammadiyah Sampit (UMSA).
Baca Juga: Iduladha 1446 Hijriah, Penerima Manfaat Rasakan Kebahagiaan Kurban dari PLN UID Kalselteng
Perubahan status ini diikuti dengan percepatan pemenuhan akreditasi. Dalam kurun 1 tahun 11 bulan, UMSA berhasil meraih Akreditasi “Baik Sekali” dari BAN-PT pada Desember 2024.
Proses Ketat Reakreditasi LAM-PTKes
Reakreditasi dilakukan setiap lima tahun sekali untuk memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga. Hardianti Aprina, Wakil Rektor I Bidang Akademik, menjelaskan bahwa persiapan dimulai sejak Januari 2025 dengan membentuk 9 Kelompok Kerja (Pokja) yang menyiapkan 110 elemen penilaian dari 9 kriteria LAM-PTKes, meliputi:
-
Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi
-
Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerja Sama
-
Mahasiswa
-
Sumber Daya Manusia
-
Keuangan, Sarana, dan Prasarana
-
Pendidikan
-
Penelitian
-
Pengabdian kepada Masyarakat
-
Luaran serta Capaian Tridharma
Tim Asesor LAM-PTKes yang terdiri dari Yayu Puji Rahayu (Universitas Sari Mulia Banjarmasin) dan Nesi Novita (Poltekkes Kemenkes Palembang) melakukan asesmen lapangan pada 20-21 April 2025. Mereka mengevaluasi laboratorium, wawancara mahasiswa, hingga kunjungan ke RSUD dr. Murjani Sampit dan Puskesmas mitra.
Rekomendasi untuk Pengembangan
Dekan FIKes UMSA, Norwidya Priyansiska, mengungkapkan beberapa rekomendasi dari asesor, antara lain:
-
Peningkatan SDM Dosen S-3 – Saat ini, seluruh 20 dosen masih berpendidikan S-2, namun UMSA telah menyusun Rencana Pengembangan Dosen (Rembangdos).
-
Pemenuhan Standar OSCE (Objective Structured Clinical Examination) – Laboratorium kebidanan akan ditingkatkan untuk memenuhi standar uji klinis terstruktur.
-
Kerja Sama Internasional – UMSA telah menjajaki kolaborasi dengan National Taiwan Normal University (15 Februari 2025) untuk pertukaran dosen, penelitian, dan pengabdian.
Kurikulum Holistik & Bidan Entrepreneur
Yayu Yuliarti, Ketua Prodi D-3 Kebidanan, menekankan bahwa UMSA mengembangkan kurikulum berbasis holistik dengan mata kuliah komplementer, seperti:
-
Hypnobirthing
-
Pijat Bayi
-
Layanan Prenatal
“Kami tidak hanya mencetak bidan biasa, tapi juga bidan entrepreneur yang mandiri,” tegas Yayu. Sejak angkatan pertama (2010), UMSA telah meluluskan 900 bidan, beberapa di antaranya sukses membuka praktik mandiri dan layanan kesehatan ibu-anak.
Target ke Depan: Prodi S-1 Kebidanan
UMSA terus berupaya meningkatkan jenjang pendidikan ke Strata-1 (S-1) Kebidanan. “Proposal sudah diajukan, namun masih menunggu kebijakan moratorium dari Kemendikbudristek,” jelas Ramadansyah.















